Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Layang-layang

Gambar
Kuterbangkan dengan angin Kubuktikan segenap keahlianku Rambut panjangku Perlahan melambai ditiup angin Kujulurkan tanganku Kucoba tebak arah angin Kunaikan tangan Kupegangi kertas belahketupat itu tinggi-tinggi Dan ia pun terbang tinggi kelangit biru Indah sungguh indah Seperti burung terbang dengan ramainya Indah sungguh indah Sore yang penuh warna

Suaraku

Gambar
Suaraku Nan dulu merdu , Kini asing Bak kutilang menjelang ajal Serak serak serak Terus kucoba Serak serak serak Begitulah suaraku Geli aku geli Pada siapa kumengadu Bukan kesalahan keripik itu Ataupun santapan goreng itu Oh Tuhan. . Inikah takdirku?

Amarah-NYA

Gambar
Ilir mudik mengayunkan Kencang yang mengipaskan Hempaskan material ringan tak berbobot Rasuki jiwa manusia robot ya. . Mereka kehilangan akal sehat Mereka buta, Mereka tuli Mereka enggan mengadu pada Dia Karena mereka telah disetir ya. . Mereka pantas makan itu Mereka layak dapatkan itu Pantas Pantas Pantas

Kuliah bukan seperti FTV

Gambar
Jalan hidup saya di bangku perkuliahan ini tidak semulus kepala botak mahasiswa baru itu. Meski baru menapaki semester 2 sih. Keadaan nya sudah kayak lalu lintas di pusat kota,   macet. Kalian pasti pernah ke jakarta kan? Pernah terjebak macet di jalan tol daerah pusat ibukota itu? Kalau belum pernah kamu harus cobain ya. Pusing. Panik. Gak karuan lah. Jakarta itu macet total, padat merayap, sama seperti kuliah saya. Semester 2. Di tingkat ini, otak saya macet dan padat merayap, otak saya berjuang mati-matian buat menerobos lampu merah yang ada didepan. Salip kanan, salip kiri, cuma buat nyampe cepat ke tujuan akhir. Wisuda. Saya selalu menganalogikan kehidupan ini sama seperti kita dijalanan. Berangkat pagi-pagi buta dengan harapan di jalan yang nanti kita lewatin   bebas dari kemacetan, tapi siapa sangka kalau ditengah jalan nanti ternyata lalu lintas yang saya lewatin tidak seperti yang diharapkan. Bagi saya itu wajar. Untuk mendapatkan apa yang kita mau,   tidak semuda

Wanita didalam kelam

Gambar
Aku termenung disuntuk malam Kosong, seperti itulah kondisinya Lalu kuberanjak pergi dari kehampaan itu Dengan langkah tak tahu arah Ku berjalan hingga berhenti diujung taman yang ramai akan kembang indah Hey...Kucoba menyapa nya dikeheningan malam Raut wajahnya yang cantik rupawan Ya ya aku terkesima Namun apa daya, kembang itu sudah tak mekar lagi Dialog singkat terjadi Adakah kau merasa, lahirmu yang istimewa mampu mengguncang dunia