Ini ceritaku, apa ceritamu ?

Gak tau kenapa, aku sering bangun pukul 16.30 WIB. Aku tak serta merta duduk atau mencuci muka, hanya terbangun lalu melihat jam di telepon genggam yang tak sengaja terhimpit oleh bantal ku saat tidur.
Setelah itu, aku tidur lagi. Hingga pukul 05.45 WIB.
Saat bangun, aku langsung melipat selimut dan menyikap jendela kamar ku. Setelah itu, aku segera mencuci muka dan ambil wudhu untuk segera salat Subuh. Usai salat, aku menuju dapur untuk mengumpulkan piring yang akan dicuci. Lumayan banyak sih, satu ember penuh. Untung air PDAM udah masuk ke rumah dan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci yang lainnya. Kalau nggak, ya susah. Mau dicari kemana air buat cuci-cuci dan segala macamnya. Tinggal di atas bukit ya begini toh. Udah resiko.

Usai mencuci piring, biasanya aku menyapu rumah. Kamar tidur, ruang tamu, ruang nonton, dan ruang makan, bersih karena disapu tiap hari..aku senang aja kalau melihat yang rapi-rapi dan bersih. Maklum, anak gadis satu-satunya di rumah.

Tak cuma dalam rumah, Lho. Aku juga nyapu pekarangan rumah. Sampah-sampah, daun-daun kering, berserakan di halaman rumah. Maklum, kan tinggal di hutan. Hehehe.

Depan, pohon rambutan. Sampun kanan, pohon karet. Samping kiri, pohon rambutan dan kelapa. Belakang, pohon coklat, Langsat, kelapa, dan lainnya.

Aduh, ribet juga ya. Wkwkwkw. Tapi aku senang melakukan ini. Karenaku ibu jadi terbantu.
Aku sedih ajaa gitu, kalau aku gak di rumah. Siapa yang bakal bantu ibu? Punya adik cowok, kerjaannya main mulu. Punya abg, kerjaan nya tidur di kamar. Kalau ada kerjaan, dia pergi kerja. Nah, bapak ke sawah, menunggui padi dari serangan burung Pipit dan binatang lainnya.

Adik dan abg ini, gengsi banget ngerjain pekerjaan rumah karena di pikiran mereka, mereka gak pantas kerja begituan karena mereka laki-laki. Kesel gak ? Sedih gak sih?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

40 Hari di Nagari Penuh Mitos

Resep dan Cara Membuat Dendeng Balado Basah yang Dipadukan Sambal Lado Merah

Leader Syndrome, Kebiasaan Buruk Pemimpin Masa Kini