Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Resign!

Saya sudah memikirkan itu masak-masak,  memutuskan untuk mengundurkan diri setelah bekerja kira-kira selama 2 tahun ini. Tidak betah lagi dengan pekerjaan ataupun lingkungan kantor sekarang, itu nomor sekian bagi saya. Ketidakbetahan bukan alasan kuat saya untuk pergi. Saya hanya terpaksa pergi.   Jika Anda semua tahu, saya  menyukai pekerjaan yang saya lakukan selama ini.  Saya nyaman dengan rekan-rekan kerja di lapangan.  Saya hanya merasa kecewa. Hasil pekerjaan saya yang lagi-lagi rasanya tidak dihargai. Galau memang, berat untuk meninggalkan tempat saat ini.  Ada keraguan, apakah di tempat baru nanti saya akan lebih baik dari yang saya dapatkan sekarang atau tidak? Sekarang sebetulnya saya merasa cukup baik. Banyak orang-orang hebat yang kenal saya. Begitupun sebaliknya. Di satu sisi, berat jika melihat ke belakang, seperti apa perjungan dari awal sampai di titik ini. Selain kecewa, orangtua lah alasan saya terpaksa pergi. Ibu saya sudah sakit-sakitan. Tiap malam selalu meminta sa

Cicipi Keripik Pisang Balado, Dijamin Enak, Renyah, dan Bikin Nagih! Begini Cara Membuatnya!

Gambar
Kamu punya banyak stok pisang di rumah? Kamu bisa mengolahnya menjadi keripik pisang yang renyah dan gurih. Seperti yang dilakukan seorang mahasiswa Pascasarjana Unand Helsi Zulfan Ramadani dengan membuka peluang usaha keripik pisang balado. Dia bisa sukses mengemas keripik pisang menjadi produk yang menarik dan digemari semua kalangan. Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan keripik pisang adalah pisang tua. Biasanya buah pisang tua tampak padat berisi membulat. Pembuatan keripik ini pun tergolong mudah loh, nggak ribet. Berikut ini cara membuat keripik pisang renyah, enak dan tentunya disukai teman maupun keluarga. Cara yang pertama adalah kupas pisang dan iris tipis. Jangan lupa pisang yang telah diiris dicuci sebanyak 2 kali. "Pisang yang telah selesai dicuci di rendam dengan air garam selama 15 menit. Keringkan pisang kemudian di goreng," kata mahasiswa asal Sijunjung ini. Masukkan irisan pisang ke dalam minyak panas lalu goreng dengan api sedang. Dengan begini,

Shock hingga Nangis Saat Tahu Ibu Positif Covid-19, Me: Cepat Sembuh, Mak!

Sejak awal tahun ini, Amak sering mengalami demam dengan suhu yang sangat tinggi, tetapi bisa tiba-tiba kembali normal. Aku tidak pernah berhenti memintanya untuk cek ke dokter atau puskesmas. Amak pun menuruti permintaanku.  Akhirnya dinyatakan gejala sakit tifus. Sebagai anak perempuan satu-satunya, aku mungkin yang paling nyinyir untuk mengingatkan Amak untuk istirahat, makan tepat waktu, dan kurangi aktivitas. Karena, aku tak ingin hal buruk terjadi pada Amak. Aku akan menyesal jika hal itu terjadi. Tapi Amak pekerja keras, maunya kerja terus-terusan. Aku bisa apa, tak bisa juga membantu pekerjaan Amak. Aku sendiri juga bekerja.  29 September lalu, aku  remuk kala mengetahui Amak dinyatakan positif Covid-19. Sempat  shock  sih ya, nangis-nangis. Seharian penuh aku nangis. Aku gak bisa ngapa-ngapain kala itu. Pekerjaanku terbengkalai. Tanganku geregetan. Hubungi keluarga tetangga sana sini sambil nangis-nangis. Pas nelfon Amak saja aku enggak nangis. Biar kelihatannya kuat dan bisa